Wednesday, 29 June 2016

Komunikasi antar Pribadi dan Etika KAP

Komunikasi antar Pribadi dan Etika KAP

1.      Karakteristik Komunikasi Antar Pribadi

Untuk mengetahui adanya kehandalan dari bentuk komunikasi antar pribadi dapat terlihat dari adanya karakteristiknya yang menurut Everet M.Roger adalah :
  1. Arus pesanya yang cendrung dua arah.
  2. Konteks komunikasinya tatap muka.
  3. Tingkat umpan baliknya yang terjadi tinggi.
  4. Kemampuan untuk mengatasi tingkat selektifitas yang tinggi.
  5. Kecepatan jangkauan  terhadap audience yang besar, relatif lambat.
  6. Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap. (Liliweri, 1991 : 19)

Dalam setiap kegiatan komunikasi antar pribadi selalu melibatkan orang sebagi organ pelaksana dalam penyampaian pesan, karenanya agar pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat memberikan hasil yang lebih baik, dapat digunakan teknik persuasif. Adapun teknik persuasif yang dimaksud dalam hal ini adalah suatu kegiatan dalam upaya membujuk komunikan agar melakukan atau berbuat sesuai dengan maksud dan tujuan komunikator.
Faktor-faktor sebagai pembentuk komunikasi antar pribadi dapat terlihat dengan jelas seperti halnya yang dikemukakan Halloran (Liliweri,1991 : 48) adalah :
Perbedaan antar manusia :
  1. Manusia meskipun merupakan makhluk yang sempurna namun tetap mempunnyai kekurangan.
  2. Adanya perbedaan motivasi antar manusia.
  3. Kebutuhan akan harga diri yang harus mendapat pengakuandari orang lain.
Dengan demikian kita dapat memahami bahwa komunikasi antar pribadi berlangsung karena adanya manifestasi dari diri manusia itu sendiri sebagai makluk sosial yang membutuhkan orang lain. Jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi antar pribadi sebenarnya merupakan proses sosial dimana orang- orang yang terlibat didalamnya saling mempengruhi, serta menunjukkan bahwa komunikasi antar pribadi lebih menonjolkan keterbukaan  pihak-pihak  yang sedang melakukan komunikasi.

De Vito juga mengemukakan suatu komunikasi antar pribadi yang mengandung ciri- ciri antara lain adalah :
  1. Keterbukaan atau openess
Komunikator dan komunikan saling mengungkapkan segala ide atau gagasan bahwa permasalahan secara bebas (tidak ditutupi) dan terbuka tanpa rasa takut atau malu. Kedua- keduanya saling mengerti dan memahami pribadi masing- masing.
  1. Empati atau Empathy
Kemampuan seseorang memproyeksikan dirinya orang lain di dalam lingkungannya.
  1. Dukungan atau Supportiveness
Setiap pendapat, ide atau gagasan yang disampaikan mendapat dukungan dari pihak- pihak yang berkomunikasi. Dengan demikian keinginan atau hasrat yang ada dimotivasi untuk mencapainya.dukungan membantu seseorang untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta merih tujuan yang didambakan.
  1. Rasa positif atau Positiveness
Setiap pembicaraan yang disampaikan dapat gagasan pertama yang positif, rasa positif menghindarkan pihak- pihak yang berkomunikasi untuk tidak curiga atau prasangka yang menggangu jalannya interaksi keduanya.
  1. Kesamaan atau Equality
Suatu komunikasi lebih akrab dalam jalinan pribadi lebih kuat, apabila memiliki kesamaan tertentu seperti kesamaan pandangan, sikap, usia, ideologi dan sebaiknya (Liliweri, 1991 : 13).
2.     Karakteristik Komunikasi Antarpribadi dalam Film
Karakteristik KAP yang terdapat dalam film. Seperti yang dikatakan Everet M.Roger adalah karakteristik KAP ada 6 yaitu:
  1. Arus pesanya yang cendrung dua arah.
  2. Konteks komunikasinya tatap muka.
  3. Tingkat umpan baliknya yang terjadi tinggi.
  4. Kemampuan untuk mengatasi tingkat selektifitas yang tinggi.
  5. Kecepatan jangkauan  terhadap audience yang besar, relatif lambat.
  6. Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap. (Liliweri, 1991 : 19)

Didalam film tersebut dapat dilihat komunikasi yang terjadi cendrung 2 arah dan dengan cara bertatap muka. Untuk tingkat umpan baliknya terlihat saat pemeran utamanya sang suami, ketika marah sama sang istri. Perkataan yang diucapkan mereka saat berdebat memliliki tingkat umpan balik yang sanggat tinggi dan cepat dan juga efek yang ditimbulkan setelah perdebatan tersebut memberikan perubahan sikap. Seperti mereka saling membenci satu dengan lain, sampai ingin melakukan perceraian.
Sedangkan kata De Vito KAP memiliki 5 Ciri. Ciri tersebut juga terdapat pada Film ini.
Ciri yang pertama, Keterbukaan, dimana dilihat dari film ini sang suami sangat terbuka dengan melakukan curhat terntang masalahnya itu ke temannya yang di kantor pemadam kebakaran. Orang berkulit hitam, botak, yang mirip sama kobe bryan, saya lupa namanya. Selain itu keterbukaan lainnya terlihat saat sang suami bercerita ke orangtuanya.
Yang kedua rasa empaty, saat suami bercerita ke orangtuanya, orangtuanya langsung berempaty dan langsung lanjut ke ciri yang ke tiga dimana orangtuanya lebih tepatnya ayah sang suami langsung memberikan dukungan. Bukan dukungan untuk bercerai melainkan dukungan untuk menyatukan hubungan mereka. Dengan memberikan buku 41 hari yang harus di laksanakan kegiatannya. Hal ini yang menjadi ciri ke 4 dimana ada hal positif yang diberikan.
Yang ke lima, equality. Dimana kenapa sang suami ketika diberi dukungan oleh ayahnya dia bisa nyambung bicaranya. Karena mereka mempunyai suatu kesamaan. Yang pertama mereka sama-sama laki-laki. Dimana sesama lelaki pasti tahu gimana cara menghadapi wanita. Yang kedua, ayahnya pernah mengalami posisi yang sama dimana dulu ayahnya sempat ingin bercerai dengan ibunya karena konflik. Dan pasa saat itu sang ayah melakukan apa yang ada di dalam buku itu. Al hasil mereka tidak jadi bercerai.
3.     Konflik Antarpribadi
Robbins (1996) dalam “Organization Behavior” menjelaskan bahwa konflik adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Sedang menurut Luthans (1981) konflik adalah kondisi yang ditimbulkan oleh adanya kekuatan yang saling bertentengan. Kekuatan-kekuatan ini bersumber pada keinginan manusia. Istilah konflik sendiri diterjemahkan dalam beberapa istilah yaitu perbedaan pendapat, persaingan dan permusuhan.

Perbedaan pendapat tidak selalu berarti perbedaan keinginan. Oleh karena konflik bersumber pada keinginan, maka perbedaan pendapat tidak selalu berarti konflik. Persaingan sangat erat hubungannya denga konflik karena dalam persaingan beberapa pihak menginginkan hal yang sama tetapi hanya satu yang mungkin mendapatkannya. Persaingan tidak sama dengan konflik namun mudah menjurus kearah konflik, terutama bila ada persaingan yang menggunakan cara-cara yang bertentangan dengan aturan yang disepakati. Permusuhan bukanlah konflik karena orang yang terlibat konflik bisa saja tidak memiliki rasa permusuhan. Sebaliknya orang yang saling bermusuhan bisa saja tidak berada dalam keadaan konflik. Konflik sendiri tidak selalu harus dihindari karena tidak selalu negatif akibatnya. Berbagai konflik yang ringan dan dapat dikendalikan (dikenal dan ditanggulangi) dapat berakibat positif bagi mereka yang terlibat maupun bagi kelompok.

Orang sering menganggap konflik bersumber dari tindakan dan inti persoalan , namun sebenarnya konflik sering disebabkan oleh komunikasi yang buruk.Komunikasi dapat menjadi masalah besar.Banyak persoalan dapat diselesaikan jika komunikasi berjalan lancar. Komunikasi yang buruk memperparah persoalan karena setiap orang yang terlibat dalam konflik secara tidak sadar mereka – reka motivasi buruk pihak lain.Perbedaan antara pesan yang disampaikan dan pesan yang diterima akan menimbulkan masalah komunikasi ketika konflik berlangsung. Setiap hubungan antar pribadi mengandung unsur-unsur konflik, pertentangan pendapat atau perbedaan kepentingan. Yang dimaksud konflik adalah situasi dimana tindakan salah satu pihak berakibat menghalangi, menghambat atau mengganggu tindakan pihak lain ( Johnson,1981 ).

Kendati unsur konflik selalu terdapat dalam setiap bentuk hubungan antar pribadi, pada umumnya individu memandang konflik sebagai keadaan yang buruk dan harus dihindarkan. Konflik dipandang sebagai faktor yang akan merusak hubungan, maka harus dicegah. Namun, kini banyak orang mulai sadar bahwa rusaknya suatu hubungan lebih disebabkan oleh kegagalan memecahkan konflik secara konstruktif, adil dan memuaskan kedua belah pihak bukan oleh munculnya konflik itu sendiri. Pengelolaan konflik secara konstruktif,konflik dapat memberikan manfaat positif bagi diri kita sendiri maupun bagi hubungan kita dengan orang lain. Beberapa contoh manfaat dari konflik adalah sebagai berikut ( Johnson, 1981 ) :

– Konflik dapat membuat kita sadar bahwa ada masalah yang perlu diselesaikan dalam hubungan kita dengan orang lain.

– Konflik dapat memunculkan kesadaran dan memotivasi kita untuk melakukan berbagai perubahan dalam diri kita.

– Konflik dapat memotivasi kita untuk segera memecahkan msalah yang selama ini tidak kita sadari dengan jelas.

– Konflik juga bisa membuat kehidupan menjadi lebih menarik.
– Munculnya konflik dalam ragam pendapat bisa membantu kita kearah pencapaian keputusan bersama yang lebih matang dan qualified.

– Konflik juga dapat menghilangkan ketegangan-ketegangan kecil yang sering terjadi dan muncul dalam hubungan kita dengan orang lain.

– Konflik juga dapat membuat diri kita sadar tentang dan bagaimana kita sebenarnya.

– Konflik bahkan dapat menjadi sumber hiburan.

– Konflik dapat mengakrabkan dan memperluas hubungan.
4.     Konflik Antarpribadi dalam film
Konflik dalam film ini jelas sekali terlihat perilaku kedua pasangan, dimana mereka bertengkar setiap hari. Sampai-sampai mereka ingin melakukan perceraian.
Namun dibalik konflik mereka terdapat beberapa hal yang memberikan manfaat atau dampak yang baik untuk mereka.

Seperti yang di katakan di atas dimana konflik dapat memberikan suatu manfaat yang baik.
Yang pertama Konflik dapat membuat kita sadar bahwa ada masalah yang perlu diselesaikan dalam hubungan kita dengan orang lain. Dimana saat konflik mereka tercipta, mereka sadar bahwa ada suatu permasalahan yang masuk kedalam kehidupan mereka.
Konflik dapat memunculkan kesadaran dan memotivasi kita untuk melakukan berbagai perubahan dalam diri kita. Dari konflik ini mereka sadar dan mulai termotivasi untuk melakukan suatu perubahan. Namun perubahan yang diambil mereka pada langkah awal salah bersar. Yaitu melakukan yang namanya perceraian. Namun setelah bertemu dengan orangtua sang suami. Sang suami diberikan cara yang tepat.
Konflik dapat memotivasi kita untuk segera memecahkan msalah yang selama ini tidak kita sadari dengan jelas dengan adanya konflik itu sang suami jadi termotivasi dengan  masalah yang harus di selesaikannya dengan buku yang diberikan oleh ayahnya.
Konflik juga bisa membuat kehidupan menjadi lebih menarik. Degnan konflik ini mengarahkan ke kehidupan mereka yang lebih baik.
Munculnya konflik dalam ragam pendapat bisa membantu kita kearah pencapaian keputusan bersama yang lebih matang dan qualified. Keputusan yang diambil mereka tepatnya sang istri sudah hampir matang. Bahkan dia sudah mengugat suaminya dengan perantara pengacaranya. Namun langkah yang diambil suaminya lebih tepat. Sehingga perceraian itu tidak terjadi.
Konflik juga dapat menghilangkan ketegangan-ketegangan kecil yang sering terjadi dan muncul dalam hubungan kita dengan orang lain. Dengan konflik yang terjadi terutama ketika mereka berkonflik saat berteriak mereka jelas melepaskan hal-hal yang menurut mereka menggangu atau istilahnya unek-unek dalam diri mereka.
Konflik juga dapat membuat diri kita sadar tentang dan bagaimana kita sebenarnya. Dengan konflik ini membuat sang suami sadar bahwa apa yang dialkukan olehnya selama ini adalah perlakuan yang salah. Yaitu sering nongkrong di depan komputer bermain sepanjang waktu. Hal itu yang di rasakan sang istri dan membuat sang istri semangkin jengkel. Namun berkat adanya konflik sang suami sadar bahwa apa yang dilakukannya itu salah dan dia menghancurkan komputernya demi rumah tangga yang baik.
Konflik bahkan dapat menjadi sumber hiburan. Konflik menjadi sebuah hiburan. Sepertinya di dalam film ini tidak ada yang menjadikan sebuah hiburan. Yang ada suaminya semangkin tertekan dan seperti stress. 
Konflik dapat mengakrabkan dan memperluas hubungan. Dengan konflik ini hubungan mereka semangkin baik. Bahkan perceraian yang sudah direncanakan malah dibatalkan. Hal ini karena hal-hal yang sudah tersadari akibat adanya sebuah konflik.
5.     Etika dalam Komunikasi Antarpribadi
Persoalan eika yang potensial selalu melekat dalam setiap bentuk komunikasi antar pribadi sehingga komunikasi dapat dinilai dalam dimensi benar – salah, melibatkan pengaruh yang berarti terhadap manusia lain, sehingga komunikator secara sadar memilih tujuan – tujuan tertentu yang ingin dicapai dan cara – cara komunikasi guna mencapai tujuan tersebut. Apakah seorang komunikator bertujuan menyampaikan informasi, meningkatkan pemahaman seseorang, memudahkan keputusan yang bebas pada orang lain, menawarkan nilai – nilai yang penting, memperlihatkan eksistensi dan relevansi suatu persoalan sosial, memberikan sebuah jawaban atau program aksi atau memicu pertikaian – pertikaian etika yang potensial terpadu dalam upaya – upaya simbolik sang komunikator. Demikianlah keadaannya pada sebagian besar komunikasi pribadi, baik komunikasi antara 2 orang, dalam kelompok kecil, dalam retorika gerakan sosial maupun dalam hubungan masyarakat.

Bahkan muncul ungkapan bahwa manusia adalah satu – satunya hewan, “yang secara harfiah dapat disebut memiliki nilai”. Lebih khusus lagi, barangkali esensi tertinggi manusia adalah homo ethicus, manusia adalah pembuat penilaian etika. Tetapi muncul pertanyaan, mengapa mempersoalkan etika dalam komunikasi antar pribadi ? Jelas dengan menghindari pembicaraan mengenai etika dalam komunikasi, orang akan bersandar pada berbagai macam pembenaran : (1) setiap orang tahu bahwa teknik komunikasi tertentu adalah tidak etis jadi tidak perlu dibahas: (2) karena yang penting dalam komunikasi hanyalah masalah kesuksesan maka masalah etika tidak relevan: (3) penilaian etika hanyalah masalah penilaian individu secara pribadi sehingg tak ada jawaban pasti: (4) menilai etika orang lain itu menunjukan keangkuhan atau bahkan tidak sopan.

Secara potensial timbul ketegangan antara “kenyataan” dan “keharusan”, antara yang actual dan yang ideal. Mungkin terdapat ketegangan antara apa yang dilakukan setiap orang dengan apa yang menurut kita harus dilakukan oleh orang tersebut. Mungkin terdapat konflik antara komunikasi yang kita pandang berhasil dan penilaian teknik tersebut tidak boleh digunakan karena cacat menurut etika. Kita mungkin terlalu menekankan pemahaman tentang sifat dan efektifitas teknik, proses dan metode komunikasi dengan mengorbankan perhatian pada masalah etika tentang pengunaan teknik – teknik seperti itu. Kita harus menguji bukan hanya bagaimana, melainkan juga apakah kita secara etis harus, memakai berbagai macam metode dan pendekatan. Masalah “apakah”, jelas bukan hanya penyesuaian khalayak, melainkan masalah etika. Kita boleh merasa bahwa tujuan – tujuan etika itu tidak dapat dicapai secara nyata sehingga tidak banyak manfaatnya.

Bagaimana para peserta dalam sebuah transaksi komunikasi pribadi menilai etika dari komunikasi itu, atau bagaimana para pengamat luar menilai etikanya, akan berbeda – beda tergantung pada standar etika yang mereka gunakan. Sebagian diantara bahkan mungkin akan memilih untuk tidak mempetimbangkan etika. Namun demikian, masalah etika yang potensial tetap ada mmeskipun tidak terpecahkan atau tidak terjawab.

Apakah seorang komunikator menginginkan penilaian etika atau tidak?Komunikan umumnya akan menilai, secara resmi atau pun tidak resmi, upaya komunikator berdasarkan standar etika yang relevan menurut mereka. Jika bukan karena alasan lain, selain alas an pragmatik, yakni untuk kesempatan meningkatkan kesuksesan komunikator perlu mempertimbangkan kriteria etis para khalayaknya.

6.     Etika KAP dalam film
Seperti yang dikatakan dimana yang namanya etika itu relatif tidak semua yang dilakukan seseorang dapat dinilai bagus. Mungkin dari sebagian orang anak menilai perilaku yang bagus itu buruk dimatanaya. 
Seperti yang ada di Film. Dimana etika berbicara yang salah telah dilakukan. Terutama saat konflik terjadi. Diamana pada konflik ada yang berbicara dengan nada keras dan berteriak-teriak. Diamana ini menjadi salah satu etika komunikasi yang tidak baik dan jelas melanggar norma kesopanan.

Seperti itu kira-kira etika yang ada didalalam film ini.

No comments:

Post a Comment